Kompetisi Web Kompas Muda & Aqua - Menyadarkan Diri Sendiri

Saturday, January 8, 2011


Mari kita mulai tulisan ini dengan satu pertanyaan, barang apa yang pasti dijual di setiap kantin di setiap universitas di Indonesia? Ya, benar, air minum kemasan. Tahukah kamu kalau rata-rata orang mengkonsumsi delapan gelas sehari? Bahkan seseorang yang sehat dapat mengkonsumsi 48 gelas air per hari. Wajar saja, 70% tubuh manusia dewasa terdiri dari air, 75% otak manusia terdiri dari air. Tidak mengherankan jika air menjadi barang dagangan dengan pasar paling luas. 

Bagi kita yang tinggal di Jakarta, begitu mudah akses ke air bersih. Dengan lima ratus rupiah kita dapat membeli satu buah air minum kemasan gelas di warung. Dengan seribu rupiah kita dapat menggunakan toilet umum yang menyediakan air bersih. Tapi, tahukah kamu kalau hampir seperlima dari penduduk dunia (sekitar 1,2 miliar orang) tinggal di daerah dimana air secara fisik langka. Seperempat dari populasi global juga tinggal di negara berkembang yang kekurangan air karena kurangnya infrastruktur untuk mendistribusikan air dari sungai dan akuifer.

Saat ini hampir setengah penduduk dunia menderita penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air. Satu dari empat orang di dunia kekurangan air layak minum, dan satu dari tiga orang tidak mendapat sarana sanitasi yang layak.

Satu dari tiga orang di tiap benua mengalami kelangkaan air. Dan situasi ini diperparah dengan meningkatnya kebutuhan akan air seiring dengan pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan pemakaian untuk industri. UNESCO memprediksikan bahwa pada 2020 dunia akan mengalami krisis air global. Kebutuhan akan air yang semakin meningkat sedangkan sumber daya air bersih banyak berkurang karena konsumsi makhluk hidup dan juga karena pencemaran lingkungan (limbah industri, tekstil, dan lain-lain) serta kerusakan lingkungan (penebangan hutan liar) dapat mengakibatkan berbagai permasalahan untuk kelangsungan hidup umat manusia.

Di Indonesia, potensi ketersediaan air permukaan (terutama sungai) kurang lebih 15.500 m3/kapita/tahun, atau jauh melebihi rata-rata dunia yang hanya 600 m3/kapita/tahun.  Meski begitu, Indonesia diprediksikan sebagai salah satu negara yang akan mengalami krisis air pada 2025. 

Air merupakan kebutuhan dasar bagi seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Namun, sekarang kita tahu kalau keberadaanya di bumi juga dapat menjadi langka. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa mulai menggunakan air dengan bijaksana. Contohnya, ketika mencuci piring dengan tangan, jangan biarkan air mengalir sementara kita mencuci. Isi satu bak cuci piring dengan air cuci dan yang lainnya dengan air bilasan. Ketika mencuci muka atau sikat gigi, jangan biarkan air keran mengalir sementara kamu menggosok muka atau menyikat gigi. Selain itu kita juga dapat menghemat air dengan tidak berlama-lama saat mandi dengan air pancuran dan meminum sampai habis sebelum membuang air minum kemasan yang kita beli.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menghemat penggunaan air dan kita dapat dengan mudah mulai melakukannya dari hal kecil. Tapi yang paling penting adalah kita harus memulainya dari sekarang!

Web Kompas Muda & Aqua: Its about Us, Air untuk masa depan

0 comments:

Post a Comment

Diskusi itu menyenangkan lho! Silahkan komentar, kami dengan senang hati akan menanggapi :)